Makalah Fiqh MI
DESAIN PEMBELAJARAN FIQH MI KELAS 4 SEMESTER GANJIL
DESAIN PEMBELAJARAN FIQH MI KELAS 4 SEMESTER GANJIL
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Pembelajaran Fiqh MI
Dosen
Pengampu: H. Ridwa,M.Ag
Disusun
Oleh:
Pandini
Isma . 123911087
Diasih
Azzahra 123911122
Siwi
Fatmawati 123911103
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
I.
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan kita sangat berhubungan erat dengan
keagamaan. Dan semua yang kita lakukan sudah ada ketentuan-ketentuan yang
mengaturnya. Dalam kehidupan bermasyarakat kita sangat dianjurkan untuk saling
membantu dengan orang lain.
Sedekah dan Infak merupakan hal yang disunnahkan dan diwajibkan bagi umat
muslim diseluruh belahan dunia. Karena dengan sedekah dan Infak kita bisa
membantu meringankan beban orang lain. Dalam pemberian sedekah dan Infak, itu
juga memuat aturan-aturan dalam pembagiannya.
Dalam makalah ini, kami telah membahas tentang pengertian Sedekah, Infak
dan seluk beluknya. Karena kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan
kehidupan kita. Dan semoga pembaca mendapatkan manfaat yang lebih setelah
membaca makalah ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kelengkapan
makalah ini.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Bagaimana
cara mengembangkan KD dan Indikator Fiqh MI kelas 4 semester ganjil?
B.
Bagaimana
penetapan materi Fiqh MI kelas 4 semster ganjil?
C.
Bagaimana
penetapan strategi dan metode pembelajaran fiqh MI kelas 4 semester ganjil?
D.
Bgaimana
langkah-langkah pembelajaran fiqh MI kelas 4 semester ganjil?
E.
Bagaimana
penetapan media atau alat dan sumber belajar yang digunakan pada pembelajaran
fiqh MI kelas 4 semester ganjil?
F.
Apa
evaluasi dan instrumennya (Autentik Asessment) yang digunakan pada pembelajaran
fiqh MI kelas 4 semester ganjil?
III.
PEMBAHASAN
A. Pengembangan KD dan Indikator fiqh
MI kelas 4 semester Ganjil
KD atau Kompetensi Dasar merupakan
penjabaran dari KI. Kemudian KD dikembangkan lagi menjadi indikator.
Pengembangan KD menjadi indikator merupakan hal yang penting yang harus
dipahami oleh seorang guru.
Indikator merupakan penanda
pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan prilaku yang dapat diukur yang
mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Indikator dikembangkan sesuai
dengan karateristik peserta didik mata
pelajaran, satuan pendidikan, yang dirumuskan dalam Kata Kerja Oprasianal dan
atau dapat di observasi.
KOMPETENSI
INTI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
|
1.1. Menerima perintah zakat, infak dan sedekah.
1.2. Mengamalkan perintah zakat, infak, sedekah
|
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya
|
2.1 Menjalankan ketentuan zakat fitrah,
2.2 Mengamalkan ketentuan infak dan sedekah
2.3 Menghargai orang yang zakat, infak, sedekah
|
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah
dan tempat bermain
|
3.1 Memahami ketentuan zakat fitrah,
3.2 Memahami ketentuan infak dan sedekah
|
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
|
4.1 Mensimulasikan tata cara zakat fitrah.
4.2 Mensimulasikan tata cara infak dan sedekah.
|
Pada tema infak dan sedekah, kd dan indikatornya adalah:
KD
|
Indikator
|
2.2 Mengamalkan ketentuan infak
dan sedekah
|
2.2.1 Mengumpulkan
infak dan sedekah
2.2.2 Membagikan
infak dan sedekah
2.2.3 Melatih
berinfak dan bersedekah
2.2.4 Menyenangi
infak dan sedekah
|
3.2 Memahami ketentuan infak dan sedekah
|
3.2.1 Menjelaskan pengertian infak dan sedekah
3.2.2 Menyebutkan macam-macam sedekah
3.2.3 Menjelaskan perbedaan infak dan sedekah
3.2.4 Menyebutkan manfaat infak dan sedekah
|
4.2 Mensimulasikan tata cara infak
dan sedekah
|
4.2.1 Mempraktikan cara berinfak dan bersedakah
4.2.2 Mendemonstrasikan tata cara berinfak dan
bersedekah
|
B.
Penerapan Materi Fiqh MI Kelas 4 semester Ganjil
Berikut adalah uraian materi infak dan sedekah
1.
Pengertian Infak dan Sedekah
Infak berasal dari bahasa arab yang
memiliki makna “pemberian”. Arti infak yaitu pemberian seseorang kepada orang
lain yang membutuhkan, semata karena Allah. Hukum infak tidak wajib dalam
islam, tetapi sangat dianjurkan bagi mereka yang mampu. Oleh karena itu, kepada
siapapun yang membutuhkan, kita umat islam dianjurkan untuk menolongnya.
Terutama kepada orang miskin dan anak-anak yatim yang memerlukan bantuan.
Sedangkan sedekah berasal dari
bahasa arab Sadaqah yang berarti pemberian. Sedekah berarti suatu pemberian
dari seseorang kepada orang yang berhak menerimanya, sebagai mana yang telah
Allah tetapkan ketentuannya dalam Al-qur’an.
Adapun delapan golongan atau orang
yang berhak menerima sedekah yang disebut dengan istilah mustahiq yaitu
fakir, miskin, amil zakat, mualaf, garim, budak, fisabilillah, dan ibnu sabil. [1]
2.
Macam-macam
Sedekah
a.
Bertasbih,
bertakbir, bertahmid, dan bertahlil.
b.
Amal
ma’ruf dan nahi mungkar.
c.
Menyalurkan
Syahwatnya pada tempat yang halal.
d.
Beristighfar.
e.
Menyingkirkan batu atau duri atau
hal-hal lain yang membahayakan orang lain dari jalan.
f.
Membantu orang yang kesusahan.
g.
Tidak mengerjakan maksiat atau
kejahatan.
h.
Membantu orang lain mengangkat
barang ke atas kuda atau mobil.
i.
Berbicara baik dan sopan.
j.
Berjalan menuju masjid.[2]
3.
Perbedaan
antara infak dan sedekah
Pengertian
sedekah sama dengan pengertian infak, termasuk juga hukum dan
ketentuan-ketentuannya. Hanya saja sedekah mempunyai makna yang lebih luas lagi
dibanding infak. Jika infak berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti
lebih luas, menyangkut juga hal yang bersifat nonmateriil.
Sedangkan
infak, infak adalah pengeluaran sukarela yang di lakukan seseorang, setiap kali
ia memperoleh rizki, sebanyak yang ia kehendakinya. Allah memberi kebebasan
kepada pemiliknya untuk menentukan jenis harta, berapa jumlah yang sebaiknya
diserahkan.
Terkait
dengan infak ini Rasulullah SAW bersabda : ada malaikat yang senantiasa
berdo'a setiap pagi dan sore : "Ya Allah SWT berilah orang yang berinfak,
gantinya. Dan berkata yang lain : "Ya Allah jadikanlah orang yang menahan
infak, kehancuran". (HR. Bukhori)
4.
Manfaat
infak dan sedekah
Manfaat dan hikmah sedekah dan infak yang dapat kita peroleh adalah
sebagai berikut:
a.
Sebagai
ungkapan syukur kita kepada Allah atas semua karunia-Nya.
b.
Membantu
meringankan beban penderitaan orang lain yang membutuhkan.
c.
Mengurangi
perbedaan antara orang miskin dengan orang kaya.
d.
Menumbuhkan
semangat persaudaraan, saling menjaga dan mengasihi antara yang satu dengan yang
lain.
e.
Menciptakan
kehidupan rukun dan sejahtera dalam suasana kekeluargaan dan persaudaraan dalam
islam.[3]
C. Penetapan
Strategi, pendekatan dan Metode Pembelajaran Fiqh MI Kelas 4 Semester Ganjil
Di
bawah ini beberapa strategi, pendekatan dan metode pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam tema Infak dan Sedekah:
1. Penerapan
strategi pembelajaran fiqh MI kelas 4 semester ganjil
a.
Strategi
Pembelajaran Kooperatif/ Kelompok
Model
pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh
siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan.
Strategi
pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem
pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai
latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda
(heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok.
2. Penerapan
pendekatan pembelajaran fiqh MI kelas 4 semester ganjil
a. Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning)
Pembelajaran Konstektual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama
pembelajaran efektif, yakni: kontruktivisme (contructivism), bertanya (questioning),
menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community),
pemodelan (modeling), refleksi
dan penelitian sebenarnya (authentic assessment). pembelajaran
kontekstual merupakan sebuah strategi pembelajaran yang dianggap tepat untuk
saat ini karena materi yang diajarkan oleh guru selalu dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari siswa.
Dengan menggunakan pembelajaran kontekstual, materi yang disajikan
guru akan lebih bermakna. Siswa akan menjadi peserta aktif dan membentuk
hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan mereka.
3.
Penerapan metode pembelajaran fiqh
MI kelas 4 semester ganjil
a. Metode
Ceramah
Ceramah
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaraan ekspositori.[4]
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi secara verbal dan biasanya
memiliki alat bantu visual. Sehingga hubungan guru dengan anak didik lebih
banyak bersifat lisan.
b. Metode
Bermain Peran
Bermain
peran yaitu suatu metode mengajar yang merupakan
tindakan yang dilakukan secara sadar oleh sekelompok siswa dalam memperagakan
secara singkat tentang materi pembelajaran dengan memerankan tokoh.
Melalui metode bermain peran siswa diajak untuk belajar memecahkan
masalah pribadi, dengan bantuan kelompok sosial yang anggotanya teman-temannya
sendiri. Dengan kata lain metode ini berupaya membantu individu melalui proses
kelompok sosial.
Proses
belajar dengan menggunakan metode bermain peran diharapkan siswa mampu
menghayati tokoh yang dikehendaki, keberhasilan siswa dalam menghayati peran
itu akan menetukan apakah proses pemahaman, penghargaan dan identifikasi
diri terhadap nilai berkembang atau tidak.[5]
c. Metode
Demonstrasi
Metode
Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda
tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
D. Langkah-langkah
Pembelajaran Fiqh MI Kelas 4 Semester Ganjil
1.
Kegiatan Langkah
Awal (Pendahuluan)
a. Guru
mengucapkan salam pembuka dan mengajak siswa untuk berdoa.
b. Guru
melakukan presensi
c. Guru
memberikan apersepsi, mengajukan pertanyaan terkait materi yang akan
disampaikan “anak-anak ketika kita mempunyai uang atau harta yang lebih dan
kita mengetauhi orang yang kekurangan apa yang kita lakukan?”
d. Guru
memotivasi, membangkitkan minat dan menumbuhkan kesadaran bahwa jika melakukan
infak dan sedekah adalah perbuatan terpuji.
e. Guru
meminta siswa untuk menyiapkan buku pelajaran Fiqh.
2.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
-Siswa mengamati
tampilan video yang ada di layar LCD
-Guru menjelaskan tentang materi
yang ada pada tampilan video
b. Menanya
-Guru
meminta siswa untuk bertanya tentang materi yang belum di pahami oleh siswa
dari video yang mereka amati
-Guru
mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang infak dan sedekah yang tidak di
pahami dari apa yang diamati atau untuk mendapatkan infromasi tambahan tentang
apa yang diamati
c. Mengumpulkan
Informasi/Eksperimen
-Setelah
guru membagikan gambar ilustrasi cerita mengenai infak dan sedekah kepada siswa
secara berkelompok, siswa diminta untuk mempraktekkan cerita tersebut.
d. Mengasosiasikan/mengolah informasi
-Setelah siswa mempraktekkan
cerita tersebut, guru membenahi, cara pengucapan dan gerak gerik siswa pada
saat mempraktekkan peran tersebut.
e. mengkomunikasikan
-Kemudian guru dan siswa bersma-sama
menyimpulkan hasil materi yang telah dipelajari hari ini.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru
menberikan penguatan tentang pemahaman siswa terhadap materi infak dan sedekah
b. Melakukan
tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari
c. Siswa
menyalin kesimpulan dalam buku catatan masing-masing
d. Guru
memberikan pekerjaan rumah/PR kepada siswa
e. Guru
memberikan refleksi dan evaluasi dari serangkaian KBM hari ini
f. Berdoa
bersama untuk mengakhiri pembelajaran
g. Guru
menutup pembelajatran dengan salam
E. Penetapan Media/alat dan Sumber Belajar yang di
gunakan pada pembelajaran Fiqh MI kelas
4 Semester Ganjil
1)
Media/alat
a.
LCD
b.
Video infak dan sedekah
c.
Materi infak dan sedekah
d.
Lembar dialog tentang infak dan sedekah
2)
Sumber belajar
Buku ajar Fiqih kelas 4
semester ganjil
F.
Evaluasi dan Instrumen (Autentik Asessment) yang di gunakan pada Pembelajaran
Fiqh MI Kelas 4 Semester Ganjil
1. Penilaian kognitif
a. Apa pengertian infak?
b. Apa pengertian sedekah?
c. Sebutkan macam-macam sedekah?
d. Sebutkan perbedaan anatar infak dan sedekah?
e. Apa manfaat dari infak dan sedekah?
Keterangan :
a. Setiap soal bernilai 10 point
b. Jika ada kesalahan guru mengurangi point sesuai
tingkat kekurangan jawaban
Cara penilaian : Benar x 10 = Nilai
5
2. Penilaian afektif
a. Observasi
1) Bentuk daftar cek
Lembar
Pengamatan Siswa
No
|
Nama
Peserta Didik
|
Kerjasama
|
Tanggung
Jawab
|
||||
3
|
2
|
1
|
3
|
2
|
1
|
||
1
|
Santi Dwi
Septi
|
||||||
2
|
Rara Karmila
|
||||||
3
|
Adi Putra
|
Keterangan :
1 : Belum Terlihat
2 : Berkembang
3 : Membudaya
3.
Penilaian
Psikomotor
No
|
Nama
|
Penampilan
|
Gestur
tubuh
|
Kelancaran
|
||||||
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
||
1
|
Rahma
|
|||||||||
2
|
Wiwi
|
|||||||||
3
|
Cecep
|
Keterangan :
Pemberian
skor dengan angka
76-90
(baik) 60-75 (cukup) 40-59 (kurang)
IV.
KESIMPULAN
Dalam materi
fiqh kelas 4 semester ganjil kami memilih materi infak dan sedekah. Didalam
materi ini kami mengembangkan KD memahami ketentuan infak dan sedekah, dengan
mengembangkan 4 indikator yaitu : Menjelaskan pengertian
infak dan sedekah, Menyebutkan macam-macam sedekah, Menjelaskan perbedaan infak
dan sedekah, Menyebutkan manfaat infak dan sedekah.
Terdapat beberapa
strategi, pendekatan dan metode yang dapat digunakan untuk pembelajaran fiqh MI
kelas 4 semester ganjil. Strategi yang digunakan yaitu strategi kooperatif/kelompok,
pendekatannya CTL, dan metodenya ceramah, bermain peran dan demonstrasi. Alat
dan sumber yang digunakan yaitu LCD, Video, lembar dialog dan buku fiqh kelas 4
semester ganjil.
Langkah-langkah
pembelajaran meliputi kegiatan awal, inti dan penutup. Setelah KBM berlangsung
guru harus mengevaluasi melalui instrumen yang telah di sediakan, seperti
instrumen dari aspek kognitif yang berbentuk soal esay, aspek afektif dan
psikomotorik yang berbentuk lembar observasi.
V.
PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami buat, tentu saja
tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan dari makalah ini. Untuk itu kritik
dan saran yang membangun dari kawan-kawan semua sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita.
[1] Andreas
Anwarudin dan Imam Mujtaba, dkk, Fiqih kelas IV Madrasah Ibtidaiyah,(Jakarta:Yudistira,
2010) hlm 27-29
[2] http://tarbiyahdztiyah.blogspot.com/2012/03/sembilan-macam-sedekah-yang-barokah.html, diakses pada
hari Jum’at, 7 November 2014 pukul 19.45 WIB
[3] Andreas Anwarudin
dan Imam
Mujtaba, dkk, Fiqih kelas IV Madrasah Ibtidaiyah,(Jakarta:Yudistira, 2010)
hlm 31.
[4] Mulyono, Strategi
Pembelajaran, (Malang: UIN-MALIKI, 2012), hlm. 82.
[5] http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/metode-pembelajaran-bermain-peran.html, diakses pada
hari Minggu, 9 November 2014 pukul 10.03 WIB
DAFTAR PUSTAKA
Anwarudin,
Andreas dan Imam Mujtaba, dkk, 2010, Fiqih kelas IV Madrasah Ibtidaiyah,
Jakarta:Yudistira.
Mulyono,
2012, Strategi Pembelajaran, Malang: UIN-MALIKI.
http://tarbiyahdztiyah.blogspot.com/2012/03/sembilan-macam-sedekah-yang-barokah.html, diakses pada hari Jum’at, 7 November 2014 pukul 19.45 WIB
http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/metode-pembelajaran-bermain-peran.html, diakses pada hari Minggu, 9 November 2014 pukul 10.03 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar