Makalah Perencanaan Pembelajaran
I.
PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan proses belajar mengajar terlebih dahulu akan
ditanyakan kenapa manusia itu melakukan proses pembelajaran? Hal ini berkaitan
dengan tujuan dari orang atau manusia itu dalam mengikuti proses pembelajaran.
Adapun dengan kata lain tujuan disini adalah sebuah kebutuhan manusia yang
secara lahiriah maupun batiniah harus tercapai. Dalam proses pembelajaran,
manusia juga memiliki kebutuhan agar dalam proses pembelajaran berjalan dengan
baik dan sesuai dengan rencana.
Tujuan manusia belajar tentunya adalah untuk menjadi lebih baik, sehingga
kelak ilmu yang mereka peroleh melalui proses belajar dan mengajar dapat
diterapkan dalam kehidupannya. Demi mencapai tujuan tersebut, maka sebelum
memulai proses belajar seorang pendidik perlu menganalisis kemampuan awal
pebelajar terlebih dahulu terhadap kebutuhan masing-masing peserta didiknya,
baik itu secara individual ataupun kelompok, agar apa yang disampaikan oleh
pendidik dalam proses pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh peserta didiknya
serta tercapai tujuan yang telah direncanakan.[1]
II. RUMUSAN
MASALAH
A. Apa
pengertian kemampuan awal dan karakteristik peserta didik ?
B. Apa
teknik-teknik untuk mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta
didik ?
C. Apa
tujuan mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik bagi
guru ?
D. Bagaimana
contoh instrumen untuk mengidentifikasi
kemampuan awal dan karakteristik peserta didik ?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian
kemampuan awal dan karakteristik peserta didik
Peserta
didik merupakan sumber daya utama dan terpenting dalam proses pendidikan.
Peserta didik bisa belajar tanpa guru. Sebaliknya, guru tidak bisa mengajar
tanpa peserta didik. Karenanya kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan
dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang dilambangkan dengan
menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik.[2]
Kemampuan awal merupakan hasil belajar yang didapat sebelum
mendapat kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan awal siswa merupakan prasyarat
untuk mengikuti pembelajaran sehingga dapat melaksanakan proses pembelajaran
dengan baik. Kemampuan seseorang yang diperoleh dari pelatihan selama hidupnya,
dan apa yang dibawa untuk menghadapi suatu pengalaman baru. Menurut Rebber
(1988) dalam Muhibbin Syah (2006: 121) yang mengatakan bahwa “kemampuan awal
prasyarat awal untuk mengetahui adanya perubahan”
Gerlach dan Ely dalam Harjanto (2006:128) “Kemampuan awal
siswa ditentukan dengan memberikan tes awal”. Kemampuan awal siswa ini penting
bagi pengajar agar dapat memberikan dosis pelajaran yang tepat, tidak terlalu
sukar dan tidak terlalu mudah. Kemampuan awal juga berguna untuk mengambil
langkah-langkah yang diperlukan.
Senada disampaikan Gagne dalam Nana Sudjana (1996:158)
menyatakan bahwa “kemampuan awal lebih rendah dari pada kemampuan baru dalam
pembelajaran, kemampuan awal merupakan prasyarat yang harus dimiliki siswa
sebelum memasuki pembelajaran materi pelajaran berikutnya yang lebih tinggi.”
Jadi seorang siswa yang mempunyai kemampuan awal yang baik akan lebih cepat
memahami materi dibandingkan dengan siswa yang tidak mempunyai kemampuan awal
dalam proses pembelajaran.[3]
Esensinya tidak ada peserta didik dimuka bumi ini
benar-benar sama. Hal ini bermakna bahwa masing-masing peserta didik memiliki
krakteristik tersendiri. Karakteristik peserta didik adalah totalitas kemampuan
dan perilaku yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil dari interaksi antara
pembawaan dengan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan pola aktivitasnya
dalam mewujudkan harapan dan meraih cita-cita. Karena itu, upaya memahami
perkembangan peserta didik harus dikaitkan atau disesuaikan dengan
karakteristik siswa itu sendiri. Utamanya, pemahaman peserta didik bersifat
individual, meski pemahaman atas karakteristik dominan mereka ketika berada di
dalam kelompok juga menjadi penting. Ada empat hal dominan dari karakteristik
siswa :
1. Kemampuan dasar, misalnya kemampuan kognitif atau intelektual,
afektif dan psikomotor.
2. Latar belakang kultural lokal, status sosial, status ekonomi,
agama, dan sebagainya.
3. Perbedaan-perbedaan kepribadian seperti sikap, perasaan, minat,
dan lain-lain.
4. Cita-cita, pendapat ke depan, keyakinan diri, daya tahan, dan
lain-lain. [4]
Terdapat beberapa pendapat
tentang arti dari karakteristik, yakni:
a. Menurut Tadkiroatun Musfiroh, karakter mengacu kepada serangkaian
sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan
keterampilan (skills).
b. Menurut Sudirman Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan
dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan
sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.
c. Menurut Hamzah. B. Uno (2007) Karakteristik siswa adalah aspek-aspek
atau kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi
belajar, gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki.
d. Ron Kurtus dalam berpendapat
bahwa karakter adalah satu set tingkah
laku atau perilaku (behavior) dari seseorang sehingga dari perilakunya
tersebut, orang akan mengenalnya “ia seperti apa”. Menurutnya, karakter akan
menentukan kemampuan seseorang untuk mencapai cita-citanya dengan efektif,
kemampuan untuk berlaku jujur dan berterus terang kepada orang lain serta
kemampuan untuk taat terhadap tata tertib dan aturan yang ada.
Karakter seseorang baik disengaja atau tidak, didapatkan dari orang lain
yang sering berada di dekatnya atau yang sering mempengaruhinya, kemudian ia
mulai meniru untuk melakukannya. Oleh karena itu, seorang anak yang masih polos
sering kali akan mengikuti tingkah laku orang tuanya atau teman mainnya, bahkan
pengasuhnya. Erat kaitan dengan masalah ini, seorang psikolog berpendapat bahwa
karakter berbeda dengan kepribadian, karena kepribadian merupakan sifat yang
dibawa sejak lahir dengan kata lain kepribadian bersifat genetis.[5]
Setiap indvidu memikliki ciri dan sifat atau
ktakteristik bawaan dan karakteristik yang di peroleh dari pengaruh lingkungan.
Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang di miliki sejak
lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun fakor sosial psikologis.
Pada masa lalu ada keyakinan, kepribadian terbawa
oleh pembawaan dan lingkungan, merupakan dua faktor yang terbentuk karena fakor
terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu bawaan
dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri.
Namun kemudian makin di sadari bahwa apa yang
dipikirkan dan dikerjakan seseorang, atau apa yang dirasakan oleh seorang anak,
remaja atau dewasa, merupakan hasil perpaduan antara apa yang ada di antara
faktor-faktor biologis yang di turunkan dan pengaruh lingkungan.[6]
B. Teknik-teknik
untuk mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik
Teknik-teknik untuk mengidentifikasi
kemampuan awal dan karateristik peserta didik :
1. Wawancara
Suatu
teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data.
Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog secara lisan, baik langsung maupun
tidak langsung. Wawancara dapat bersifat langsung, yaitu apabila yang akan
dikumpulkan langsung diperoleh dari individu yang bersangkutan. Misal,
wawancara dengan murid untuk memperoleh keterangan mengenai dirinya.
Wawancara
bersifat tidak langsung, apabila wawancara yang dilakukan dengan seseorang
untuk memperoleh keterangan mengenai orang lain. Misal, wawancara dengan orang
tua murid untuk memperoleh keterangan mengenai anaknya. Juga wawancara bersifat
insidentil yaitu apabila wawacara dilakukan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.
Dan dapat bersifat berencana, apabila dilaksanakan secara berencana pada
waktu-waktu yang tealah ditetapkan.[7]
2. Observasi
Merupakan
suatu teknik untuk mengamati secara langsung ataupun tidak langsung terhadap
kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Observasi merupakan salah
satu teknik yang sederhana dan tidak memerluakan keahlian yang luar biasa.
Ada
beberapa keuntungan dari observasi sebagai alat pengumpul data antara lain :
a)
Observasi
merupakan teknik yang langsung dapat digunakan untuk memperoleh data berbagai
aspek tingkah laku.
b)
Bagi observant
(yang diobservasi) hal ini lebih meringankan dibandingkan dengan apabila mereka
disuruh mengisi angket atau menjawab pertanyaan.
c)
Teknik observasi
memungkinkan dilakukan pencatatan yang serempak dengan terjadinya gejala atau
kejadian penting.
d)
Observasi dapat
merupakan teknik untuk mengecek data yang diperoleh dengan teknik lain, seperti
wawancara, angket dan sebagainya.
e)
Dengan observasi
observer tidak memerlukan bahasa verbal sebagai alat untuk memperoleh data.
f)
Dengan observasi
dapat diperoleh data gejala atau kejadian yang sebenarnya dan langsung.
Di samping keuntungan, ada beberapa
kelemahan observasi, antara lain :
a)
Banyak hal yang
tidak dapat diungkapkan dengan observasi, seperti misalnya kehidupan pribadi
yang bersifat rahasia.
b)
Apabila murid
mengetahui bahwa ia sedang diobservasi, mungkin sakali ia melakukan kegiatan
yang tidak wajar lagi.
c)
Observasi banyak
tergantung dari faktor-faktor yang tidak terkontrol.
d)
Faktor
subjektivitas observer sukar untuk dihindarkan. [8]
3. Angket
atau daftar isian
Merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan
sumber data. Jika wawancara dilakukan dengan komunikasi secara lisan, maka
dalam angket komunikasi tersebut dilakukan secara tertulis. Data yang ingin
dikumpulkan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan secara tertulis dan responden
memberikan jawaban secara tertulis pula.
Seperti
halnya dalam wawancara, angketpun dapat bersifat langsung atau tidak langsung.
Angket bersifat langsung jika angket diberikan kepada responden untuk meminta
keterangan mengenai dirinya. Misalnya angket kepada murid untuk memperoleh
keterangan mengenai diri mereka. Angket tidak langsung jika disampaikan kepada
responden untuk meminta keterangan mengenai orang lain. Misal angket diberikan
kepada orang tua untuk memperoleh keterangan mengenai anaknya. Dalam hal
tertentu angket memiliki keuntungan yang lebih dibandingkan dengan wawancara. [9]
C. Tujuan
mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik bagi guru
Identifikasi kemampuan awal dan
karakteristik adalah salah satu upaya para guru yang dilakukan untuk memperoleh
pemahaman tentang tuntutan, bakat, minat, kebutuhan dan kepentingan peserta
didik, berkaitan dengan suatu program pembelajaran tertentu. Tahapan ini
dipandang begitu perlu mengingat banyak pertimbangan seperti: peserta didik,
perkembangan sosial budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
kepentingan program pendidikan atau pembelajaran tertentu yang akan di ikuti
peserta didik.
Tujuan
mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik :
a. Peserta
didik memperoleh informasi yang lengkap dan akurat berkenaan dengan kemampuan
serta karakteristik awal siswa sebelum mengikuti program pembelajaran tertentu.
b. Menyeleksi
tuntutan, bakat, minat kemampuan,serta kecenderungan peserta didik berkaitan
dengan pemilihan program-program pembelajaran tertentu yang akan di ikuti
mereka.
c. Menentukan
desain program pembelajaran dan atau pelatihan tertentu yang perlu dikembangkan
sesuai dengan kemampuan awal peserta didik.
Untuk mengetahui kemampuan awal peserta
didik dapat dilakukan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik.
Tes yang diberikan dapat berkaitan dengan materi ajar sesuai dengan paduan
kurikulum. Selain itu pendidik dapat melakukan wawancara, observasi kepada
peserta ddik, serta guru yang biasa mengampu pelajaran tersebut.[10]
D. Contoh instrumen untuk mengidentifikasi kemampuan
awal dan karaktersitik peserta didik
Berikut Contoh instrumen untuk mengidentifikasi kemampuan
awal dan karaktersitik peserta didik. [11]

IV. KESIMPULAN
1. Kemampuan awal siswa merupakan prasyarat untuk mengikuti
pembelajaran sehingga dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik.
2. Karakteristik peserta didik adalah totalitas kemampuan dan
perilaku yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil dari interaksi antara
pembawaan dengan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan pola aktivitasnya
dalam mewujudkan harapan dan meraih cita-cita.
3. Teknik-teknik
untuk mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik adalah
wawancara, observasi, angket / daftar isian.
4. Tujuan
mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik bagi guru
a. Peserta
didik memperoleh informasi yang lengkap dan akurat berkenaan dengan kemampuan
serta karakteristik awal siswa sebelum mengikuti program pembelajaran tertentu.
b. Menyeleksi
tuntutan, bakat, minat kemampuan,serta kecenderungan peserta didik berkaitan
dengan pemilihan program-program pembelajaran tertentu yang akan di ikuti
mereka.
c. Menentukan
desain program pembelajaran dan atau pelatihan tertentu yang perlu dikembangkan
sesuai dengan kemampuan awal peserta didik.
V. PENUTUP
Demikian
makalah yang dapat kami sampaikan, kami menyadari makalah yang kami susun jauh
dari kata sempurna maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan guna memperbaiki makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberi
pengetahuan baru dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
[1]
http://merahberseri.blogspot.com/2013/07/kemampuan-awal-pebelajar.htm,
dikases pada tanggal 19 september 2014 pukul 09:15 WIB
[2]
http:// kemampuan awal dan
karakteristik peserta didik _ Islamic Centre.htm / diakses pada tanggal 25
September pukul 21.00 WIB
[3]
http:
//sainsedutainment.blogspot.com/2011/04/kemampuan-awal-prior-knowledge.htm/ diakses pada tanggal 25 September
pukul 21.00 WIB
[4]Sudarwan
Danim, perkembangan peserta didik, (Bandung :alfabeta,2011). Hal 4
[6] Sunarto dan Agung Hartono, perkembangan
peserta didik, (jakarta : PT Rineka Cipta, 2008) hal 4-5
[7]
Moh.
Surya BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DI SEKOLAH (Bandung: CV ILMU, 2003) hal
50
[8]
Moh. Surya BIMBINGAN DAN
PENYULUHAN DI SEKOLAH ....... hal 51-53
[9]
Moh. Surya BIMBINGAN DAN
PENYULUHAN DI SEKOLAH......... hal 55
[10]
http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/09/kemampuan-awal-dan-karakteristik.html
diakses pada tanggal 23 september 2014 pukul 10.00 WIB
[11] http://www.slideshare.net/pristiadiutomo/instrumen-lembar-penilaian-antar-peserta-didik-sikap,
di akses pada 10 oktober 2014 jam 11:03 WIB